Obligasi sering terdengar seperti istilah formal, tapi sebenarnya cukup mudah. Obligasi itu mirip surat utang jangka panjang yang diterbitkan pemerintah atau perusahaan. Jika kamu membeli obligasi, itu artinya kamu meminjamkan uang ke penerbit obligasi. Sebagai gantinya, penerbit berjanji membayar bunga (kupon) secara berkala dan melunasi pokok utang saat jatuh tempo. Dengan kata lain, apa itu obligasi? Intinya, obligasi adalah surat utang yang bisa diperdagangkan; kamu dapat kupon tetap tiap periode dan uangmu kembali saat jangka waktunya selesai.
Kenapa Investasi Obligasi Patut Dicoba?
Banyak orang menyukai investasi obligasi karena menawarkan pendapatan tetap. Misalnya, BNI mencatat hasil obligasi biasanya lebih tinggi daripada deposito. Artinya, bunga yang kamu terima per periode bisa lebih besar ketimbang tabungan biasa. Selain itu, obligasi umumnya dianggap lebih aman dibanding saham, terutama obligasi pemerintah. Sebab, negara memberi “jaminan” kuat bahwa mereka akan membayar kembali. Bagi pemula, ini seperti punya sandaran: risiko gagal bayar kecil sehingga tidur pun lebih nyenyak. Menambah lagi, memasukkan obligasi ke dalam portofolio membantu meredam fluktuasi investasi lain (diversifikasi).
Cara Kerja Obligasi Secara Sederhana
Ilustrasi apa itu obligasi dengan celengan emas sebagai simbol investasi. Prosesnya simpel kok: kamu beli obligasi dengan harga tertentu, lalu penerbit membayar bunga berkala (misalnya setiap bulan atau semester). Uang bunga itu biasanya disebut kupon. Kemudian, saat kontrak obligasi berakhir (jatuh tempo), penerbit mengembalikan uang pokokmu. Jadi misalnya kamu beli obligasi Rp10 juta dengan kupon 6% per tahun, tiap bulan kamu dapat sekitar Rp50.000; setelah jangka waktunya selesai, Rp10 juta itu kembali penuh. Pokoknya, bisa dibilang obligasi adalah surat janji bayar: penerbit berkomitmen melunasi pokok sekaligus bunga pada waktunya.
Jenis-Jenis Obligasi yang Perlu Kamu Tahu
Obligasi Pemerintah: Surat utang negara (Seri ORI, Sukuk Ritel, SBN lainnya) yang dijamin pemerintah. Risikonya rendah, tapi bunganya cenderung lebih stabil.
Obligasi Korporasi: Surat utang dari perusahaan (swasta, BUMN). Penerbitnya perusahaan, jadi risikonya lebih tinggi daripada obligasi pemerintah, namun imbal hasilnya sering lebih besar.
Obligasi Daerah: Surat utang yang diterbitkan pemerintah daerah untuk membiayai proyek lokal. Contohnya obligasi kota untuk pembangunan infrastruktur.
Obligasi Ritel: Didesain khusus untuk investor individu (penawaran pemerintah kepada warga). Contohnya ORI dan Sukuk Ritel mulai dari nominal kecil (sekitar Rp1 juta). Lebih fleksibel karena dijual eceran ke masyarakat.
Bedanya Obligasi Pemerintah dan Korporasi
Walau sama-sama surat utang, obligasi pemerintah dan korporasi punya perbedaan penting. Obligasi Pemerintah (misal Surat Berharga Negara) diterbitkan oleh negara, sehingga risikonya kecil dan cocok untuk pemula. Imbal hasilnya memang tidak setinggi obligasi perusahaan, tapi “jaminannya” kuat. Sementara itu, Obligasi Korporasi diterbitkan perusahaan swasta atau BUMN. Jika perusahaannya bonafide, kamu bisa dapat kupon lebih tinggi, tapi ingat risiko gagal bayarnya juga lebih besar. Intinya, pemerintah bisa dijamin oleh APBN, sedangkan korporasi tergantung kesehatan perusahaan.
Cara Mudah Membeli Obligasi Ritel
Kalau tertarik, beli obligasi pemerintah sekarang sangat gampang. Intinya kamu perlu akun di sekuritas atau bank yang bekerja sama. Berikut langkah simpelnya:
Registrasi akun sekuritas/bank: Daftar dan verifikasi data (KTP, NPWP). Setelah itu, kamu akan mendapatkan SID (Single Investor ID) sebagai identitas di pasar modal.
Pilih obligasi yang ditawarkan: Cek kalender penerbitan SBN di situs resmi Kemenkeu atau platform investasi, lalu baca prospektusnya (termasuk kupon dan tenor).
Lakukan pemesanan: Masukkan jumlah investasi, lalu transfer dana ke rekening penyelenggara sebelum masa penawaran habis.
Terima bukti kepemilikan: Setelah terverifikasi, simpan bukti digital obligasi milikmu. Nantinya kamu akan mulai terima kupon sesuai jadwal.
Dengan begitu, kamu tinggal duduk manis dan menunggu bunga rutin masuk ke rekening. Semudah itu kok!
Keuntungan dan Risiko Investasi Obligasi
Investasi obligasi punya banyak keuntungan. Selain imbal hasil lebih tinggi dari deposito, kamu juga dapat pembayaran kupon secara teratur. Namun, ada risiko yang perlu diperhatikan. Jika suku bunga pasar naik, harga obligasi bisa turun (karena obligasi lama bunganya jadi kalah saing). Juga, risiko kredit (bagi obligasi korporasi): perusahaan penerbit mungkin gagal bayar. Makanya, bijaklah dalam memilih penerbit dan tenor obligasi.
Intinya, obligasi adalah instrumen investasi relatif aman dengan pendapatan tetap. Obligasi cocok buat kamu yang cari penghasilan tambahan dari bunga rutin tanpa pusing naik-turunnya pasar saham. Sekarang sudah tahu kan? Yuk bagikan artikel ini ke teman-teman kamu, dan subscribe buat dapat lebih banyak tips finansial!
FAQ
Q: Apa itu obligasi?
A: Obligasi adalah surat utang jangka menengah hingga panjang dari pemerintah atau perusahaan. Pemegang obligasi berhak terima bunga (kupon) secara berkala dan pokok utang kembali saat jatuh tempo.
Q: Bagaimana cara kerja obligasi?
A: Kamu meminjamkan uang ke penerbit obligasi, lalu penerbit membayar bunga tetap per periode. Saat jatuh tempo, penerbit melunasi kembali pokok utang. Misalnya, beli obligasi Rp10 juta dengan kupon 6%, setiap bulan kamu dapat bunga sekitar Rp50 ribu, dan setelah jangka waktu selesai, Rp10 juta dikembalikan.
Q: Apa saja jenis-jenis obligasi?
A: Ada beberapa jenis obligasi: Obligasi Pemerintah (surat utang negara), Obligasi Korporasi (surat utang perusahaan), Obligasi Daerah (surat utang pemerintah daerah), dan Obligasi Ritel (obligasi pemerintah untuk investor individu, misalnya ORI dan Sukuk Ritel).
Q: Mengapa obligasi cocok untuk pemula?
A: Obligasi memberikan pendapatan tetap tanpa fluktuasi tajam. Obligasi pemerintah bahkan sangat aman karena negara menjaminnya. Ini membuat obligasi menarik bagi pemula yang ingin investasi lebih stabil.
Q: Bagaimana cara membeli obligasi?
A: Kamu bisa beli obligasi pemerintah lewat sekuritas atau bank mitra. Caranya: daftar dan verifikasi akun, pilih obligasi sesuai kalender penerbitan, lalu lakukan pemesanan dan transfer dana. Setelah itu, simpan bukti kepemilikan dan tunggu kupon rutin mengalir.